Selasa, 15 September 2015

Sejarah Pers Di Indonesia,



1. Masa Penjajahan Belanda

Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada
tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der
Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah
dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan
pemerintah VOC.

Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda.
Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan
dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara
Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian
terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan
di beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan.
fungsinya untuk membantu pemerintahan kolonial belanda

2. Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha
dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang
usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara
Jepang untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau
Perang Asia Timur Raya.

Dengan demikian, pada zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang.
Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.

3. Masa Revolusi Fisik

Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi
kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan
rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung
turut serta dalam usaha-usaha proklamasi.

Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi para
wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode
“revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi
pers kita.

Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori,
yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai
oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit
diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.

4. Masa Demokrasi Liberal

Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat
besar. Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan
rakyat akhirnya bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.

Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan pendapat umum, pers
kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang saling
bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press),
yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.

5. Masa Demokrasi Terpimpin

Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai
zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja
yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.

6. Masa Orde Baru

Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang,
kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers
mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers
itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah
satu alat yang vital dalam proses pembangunan.

Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami
kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat.
Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi
rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7. Masa Reformasi

Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus
disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai
andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan
pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.

8. Perkembangan Pers Di Indonesia

Perkembangan pers di Indonesia berawal pada penerbitan surat kabar
pertama, yaitu Bataviasche Novelles en Politique Raisonemnetan yang
terbit 7 Agustus 1774.

Kemudian muncul beberapa surat kabar berbahasa Melayu, antara lain
Slompet Melajoe, Bintang Soerabaja (1861), dan Medan Prijaji (1907).

Majalah tertua ialah Panji Islam (1912-an)
Surat kabar terbitan peranakan Tionghoa pertama kali muncul adalah
Li Po (1901), kemudian Sin Po (1910).

Surat kabar pertama di Indonesia yang menyiarkan teks Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah surat
kabar Soeara Asia.

Sesudah itu, surat kabar nasional yang memuat teks proklamasi adalah
surat kabar Tjahaja (Bandung), Asia Raja (Jakarta), dan Asia Baroe
(Semarang).

Corak kehidupan politik, ideologi, kebudayaan, tingkat kemajuan
suatu bangsa sangat mempengaruhi sistem pers di suatu negara.

Secara umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah
terhadap pers yang otoriter dan demokratis. Diantara keduanya
terdapat variasi dan kombinasi, bergantung tingkat perkembangan
masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter, ada yang quasi
demokratis, dan sebagainya.

* Sejarah Pers Indonesia dalam hubungannya dengan ANTARA

Pers Indonesia dimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA
didirikan tanggal 13 Desember 1937 sebagai kantor berita perjuangan
dalam rangka perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, yang mencapai
puncaknya dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.


Kantor berita Antara didirikan oleh Soemanang saat usia 29 tahun,
A.M. Sipahoentar saat usia 23 tahun, Adam Malik saat berusia 20 tahun
dan Pandu Kartawiguna.

Adam Malik pada usia 21 tahun diminta untuk mengambil alih sebagai
pimpinan ANTARA, dikemudian hari Ia menjadi orang penting dalam
memberitakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Karena kredibilitasnya, Adam Malik setelah menduduki jabatan semula
sebagai ketua Kantor berita Antara, ia diangkat sebagai Menteri
Perdagangan, Duta Besar, Menteri Utama Bidang Politik, Menteri Luar
Negeri, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Ketua DPR/MPR dan Wakil
Presiden.
_____________________________________________________________________
Cat. Sumber :
Wikipedia Ind



Tidak ada komentar :

Posting Komentar