Senin, 26 Oktober 2015

Cerita pendek dan Seluk Beluknya

* Pemahaman Umum

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu
bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang
lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.

Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan
teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight
secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan
singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada
tradisi penceritaan lisan.

Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai
sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya
E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.


* Sejarah (Asal usul)

Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan
kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah
tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama.

Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang
untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah
ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan
pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat
apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral
di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai
hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM
(meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain
yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal
sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi
lain terkait istilah Fabel.

Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan
sebagai cerita tentang binatang sebagai pemeran(tokoh) utama.
Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan
legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog.
Mite atau mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan
kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi
Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai
sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat.
Contoh Banyuwangi.

Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer
pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan,
sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan
atau tujuan.

Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan
dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap
populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot
berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-
cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan
terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni
Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-cerita pendek
yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang
dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang
lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita
kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis.

Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang
paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya
Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada
masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada
cerita-cerita pendek.

Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel
pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti
Madame de Lafayette. Pada 1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai
diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah
karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu
Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya
muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap
cerita-cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-
lainnya pada abad ke-18.

* Cerita-cerita pendek modern

Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada
awal abad ke-19. Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek
termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings
on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol, Tales of
the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan
Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir
abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan
pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata
panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul
pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov.

Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti
The Atlantic Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post,
semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar,
dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga
F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk
melunasi berbagai utangnya.

Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya
pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan
long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella)
Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku
5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.

Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita
pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti
The New Yorker terus memuatnya.

Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek.
Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan
napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan
dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir
menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.

* Unsur dan ciri khas

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel.
Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian,
mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang
terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung
memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi
(pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi
yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama
dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat
tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung
aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di
mana konflik dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin
pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali
mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak,
dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-
cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung
klimaks, atau titik balik. Namun, akhir dari banyak cerita pendek
biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula
tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk
seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda
menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

* Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri.
Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan
dijadikan sumber cerita.

Latar(setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam
cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan
terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk
sebuah cerita.

* Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan
urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak
sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak
mundur (flashback).
Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

Pengantar:
bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau
kejadian yang merupakan awal cerita.

Penampilan masalah:
bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.

Puncak ketegangan / klimaks :
masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.

Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur
dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.

Penyelesaian / resolusi :
masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

* Perwatakan

Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat
dilihat dari tiga segi yaitu melalui:

Dialog tokoh
Penjelasan tokoh
Penggambaran fisik tokoh

* Tokoh

Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan
banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.

* Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:

Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
Latar belakang kehidupan pengarang
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

* Ukuran

Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi
lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematik.
Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus
dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali
diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition"
pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang
fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7.500 kata. Dalam penggunaan
kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya
fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak
kurang dari 1.000 kata.

Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre
fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum
parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella,
atau novel.

* Genre
Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan
yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah,
fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini
juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa
lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti
fikto-kritis atau jurnalisme baru.

* Cerita pendek terkenal
    "An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce (teks online)
    "Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch
    "A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury
    "Cathedral" oleh Raymond Carver
    "The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell
    "The Story of an Hour" oleh Kate Chopin (teks online)
    "A Rose for Emily" oleh William Faulkner (teks online)
    "The Overcoat" oleh Nikolai Gogol (teks online — terjemahan
    dari bahasa Rusia)

    "Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne (teks online)
    "The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway (teks online)
    "The Gift of the Magi" oleh O. Henry (teks online)
    "The Lottery" oleh Shirley Jackson (teks online)
    "The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs
    "The Dead" oleh James Joyce (teks online
    "In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka (teks online terj.
     Inggris dari bahasa Jerman)

    "The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft
    "Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville (teks online)
    "A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor (teks online)
    "The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe (teks online)
    "Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx
    "The Red Room" oleh H.G. Wells
    "The Last Question" oleh Isaac Asimov
_________________________________________________________________
Cat :



Tidak ada komentar :

Posting Komentar