Sabtu, 03 Oktober 2015

H. Rosihan Anwar



























* Pemahaman Umum

H. Rosihan Anwar (lahir di Kubang Nan Dua, Sirukam, Kabupaten Solok,
10 Mei 1922 – meninggal di Jakarta, 14 April 2011 pada umur 88 tahun)
adalah tokoh pers Indonesia, meski dirinya lebih tepat dikatakan sebagai
sejarawan, sastrawan, dan budayawan. Rosihan merupakan salah seorang
yang cukup aktif dalam menulis. Dia telah menulis sekitar 21 judul buku
dan mungkin ratusan artikel di hampir semua koran dan majalah utama
di Indonesia, serta di beberapa penerbitan asing.


* Latar belakang

Rosihan merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara, pasangan Anwar
Maharaja Sutan dan Siti Safiah. Ayahnya adalah seorang demang di Padang,
Pantai Barat Sumatera. Dia menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP
(MULO) di Padang. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke AMS di
Yogyakarta. Dari sana Rosihan mengikuti berbagai pelatihan di dalam
maupun luar negeri, termasuk di Universitas Yale dan School of
Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.
Kehidupan

Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya pada
masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi
Siasat (1947-1957) dan Pedoman (1948-1961). Pada masa perjuangan,
ia pernah disekap oleh penjajah Belanda di Bukit Duri, Batavia (kini
Jakarta). Kemudian pada tahun 1961, koran Pedoman miliknya dibredel
penguasa.

Pada masa Orde Baru, ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan
Indonesia (1968-1974). Tahun 1973, Rosihan mendapatkan anugerah
Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Namun kurang
dari setahun setelah Presiden Soeharto mengalungkan bintang itu di
lehernya, koran Pedoman miliknya ditutup.

Pada 1950, bersama Usmar Ismail ia mendirikan Perusahaan Film Nasional
(Perfini). Dalam film pertamanya, Darah dan Doa, ia sekaligus menjadi
figuran. Dilanjutkan sebagai produser film Terimalah Laguku. Sejak
akhir 1981, ia mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan tetap
menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya. Pada tahun 2007,
Rosihan Anwar dan Herawati Diah, yang ikut mendirikan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta pada 1946, mendapat penghargaan
'Life Time Achievement' atau 'Prestasi Sepanjang Hayat' dari PWI Pusat.

Rosihan Anwar meninggal dunia pada hari Kamis, 14 April 2011 pukul
08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta
dalam usia 89 tahun. Ia diduga terkena gangguan jantung dan
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.
Keluarga

Rosihan Anwar menikahi Siti Zuraida pada tahun 1947. Zuraida masih
terhitung sebagai kerabat Mohammad Husni Thamrin, pahlawan nasional
dari Betawi. Pasangan ini dikaruniai tiga anak dan sejumlah cucu.

Rosihan Anwar bersaudara, dikenal sebagai tokoh-tokoh masyarakat.
Dua adiknya, Junisaf Anwar dan Yozar Anwar, juga mengikuti jejaknya
sebagai wartawan. Junisaf pernah menjadi pemimpin redaksi Antara,
sedangkan Yozar terkenal sebagai pimpinan eksponen 1966.

Adiknya yang lain Roesman Anwar, meniti karier sebagai profesional dan
pernah menduduki jabatan direktur utama Pelni.[5] Kakaknya, Johnny Anwar,
adalah mantan kepala polisi Padang. Namanya diabadikan sebagai salah
satu nama jalan di kota tersebut.

* Pendidikan

- HIS, Padang (1935)
- MULO, Padang (1939)
- AMS-A II, Yogyakarta (1942)
- Drama Workshop, Universitas Yale, AS (1950)
- School of Journalism, Columbia University New York, AS (1954)

* Karier

Reporter Asia Raya, (1943-1945)
Redaktur harian Merdeka, (1945-1946)
Pendiri/Pemred majalah Siasat (1947-1957)
Pendiri/Pemred harian Pedoman, (1948-1961)
Pendiri Perfini (1950)
Kolumnis Business News, (1963-2011)
Kolumnis Kompas, KAMI, AB (1966-1968)

Koresponden harian The Age, Melbourne, harian Hindustan Times
New Delhi, Kantor Berita World Forum Features, London, mingguan
Asian, Hong Kong (1967-1971)

Pemred harian Pedoman, (1968-1974)
Koresponden The Straits, Singapura dan New Straits Times, Kuala Lumpur (1976-1985)
Wartawan Freelance (1974-2011)
Kolumnis Asiaweek, Hong Kong (1976-2011)
Ketua Umum PWI Pusat (1970-1973)
Ketua Pembina PWI Pusat (1973-1978)
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat (1983-2011)

* Kegiatan Lain

Wakil Ketua Dewan Film Nasional (1978 -- 2011)
Anggota Dewan Pimpinan Harian YTKI (1976 -- 2011)
Committee Member AMIC, Singapore (1973 -- 2011)
Dosen tidak tetap Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1983 -- 2011)

* Karya

Radio Masyarakat
Ke Barat dari Rumah, 1952
India dari Dekat, 1954
Dapat Panggilan Nabi Ibrahim, 1959
Islam dan Anda, 1962
Raja Kecil (novel), 1967
Ihwal Jurnalistik, 1974
Kisah-kisah zaman Revolusi, 1975
Profil Wartawan Indonesia, 1977
Kisah-kisah Jakarta setelah Proklamasi, 1977
Jakarta menjelang Clash ke-I, 1978
Menulis Dalam Air, autobiografi, SH, 1983
Musim Berganti, Grafitipers, 1985
Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia: Jilid 1-4, 2004-2010

* Penghargaan

Bintang Mahaputra III (1974)
Anugerah Kesetiaan Berkarya sebagai Wartawan (2005)
Life Time Achievement (2007)
____________________________________________________________________
Cat :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar